728 X 90 Ad slot
Jumat, 13 Januari 2012
2 Presiden INDONESIA yang jarang diketahui
MUNGKIN masih banyak dari kalian yang beranggapan bahwa Indonesia hingga saat ini baru dipimpin oleh enam presiden, yaitu Soekarno,


Soeharto, B.J. Habibie, K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Megawati Soekarnoputri, dan kini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Namun hal itu ternyata keliru. Indonesia, menurut catatan sejarah, hingga saat ini sebenarnya sudah dipimpin oleh delapan presiden. Lho, kok bisa? Lalu siapa dua orang lagi yang pernah memimpin Indonesia?
Dua tokoh yang terlewat itu adalah Sjafruddin Prawiranegara dan Mr. Assaat. Keduanya tidak disebut, bisa karena alpa, tetapi mungkin juga disengaja. Sjafruddin Prawiranegara adalah Pemimpin Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) ketika Presiden Soekarno dan Moh. Hatta ditangkap Belanda pada awal agresi militer kedua, sedangkan Mr. Assaat adalah Presiden RI saat republik ini menjadi bagian dari Republik Indonesia Serikat (1949).
Pada tanggal 19 Desember 1948, saat Belanda melakukan agresi militer II dengan menyerang dan menguasai ibu kota RI saat itu di Yogyakarta, mereka berhasil menangkap dan menahan Presiden Soekarno, Moh. Hatta, serta para pemimpin Indonesia lainnya untuk kemudian diasingkan ke Pulau Bangka. Kabar penangkapan terhadap Soekarno dan para pemimpin Indonesia itu terdengar oleh Sjafrudin Prawiranegara yang saat itu menjabat sebagai Menteri Kemakmuran dan sedang berada di Bukittinggi, Sumatra Barat.
Mr. Sjafruddin Prawiranegara
Untuk mengisi kekosongan kekuasaan, Sjafrudin mengusulkan dibentuknya pemerintahan darurat untuk meneruskan pemerintah RI. Padahal, saat itu Soekarno - Hatta mengirimkan telegram berbunyi, "Kami, Presiden Republik Indonesia memberitakan bahwa pada hari Minggu tanggal 19 Desember 1948 djam 6 pagi Belanda telah mulai serangannja atas Ibu Kota Jogjakarta. Djika dalam keadaan pemerintah tidak dapat mendjalankan kewajibannja lagi, kami menguasakan kepada Mr. Sjafruddin Prawiranegara, Menteri Kemakmuran RI untuk membentuk Pemerintahan Darurat di Sumatra".
Namun saat itu telegram tersebut tidak sampai ke Bukittinggi. Meski demikian, ternyata pada saat bersamaan Sjafruddin Prawiranegara telah mengambil inisiatif yang senada. Dalam rapat di sebuah rumah dekat Ngarai Sianok Bukittinggi, 19 Desember 1948, ia mengusulkan pembentukan suatu pemerintah darurat (emergency government). Gubernur Sumatra Mr. T.M. Hasan menyetujui usul itu "demi menyelamatkan Negara Republik Indonesia yang berada dalam bahaya, artinya kekosongan kepala pemerintahan, yang menjadi syarat internasional untuk diakui sebagai negara".
Pada 22 Desember 1948, di Halaban, sekitar 15 km dari Payakumbuh, PDRI "diproklamasikan" . Sjafruddin duduk sebagai ketua/presiden merangkap Menteri Pertahanan, Penerangan, dan Luar Negeri, ad. interim. Kabinatenya dibantu Mr. T.M. Hasan, Mr. S.M. Rasjid, Mr. Lukman Hakim, Ir. Mananti Sitompul, Ir. Indracahya, dan Marjono Danubroto. Adapun Jenderal Sudirman tetap sebagai Panglima Besar Angkatan Perang.
Sjafruddin menyerahkan kembali mandatnya kepada Presiden Soekarno pada tanggal 13 Juli 1949 di Yogyakarta. Dengan demikian, berakhirlah riwayat PDRI yang selama kurang lebih delapan bulan melanjutkan eksistensi Republik Indonesia.
Mr. Assaat
Dalam perjanjian Konferensi Meja Bundar (KMB) yang ditandatangani di Belanda, 27 Desember 1949 diputuskan bahwa Belanda menyerahkan kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS). RIS terdiri dari 16 negara bagian, salah satunya adalah Republik Indonesia. Negara bagian lainnya seperti Negara Pasundan, Negara Indonesia Timur, dan lain-lain.
Karena Soekarno dan Moh. Hatta telah ditetapkan menjadi Presiden dan Perdana Menteri RIS, maka berarti terjadi kekosongan pimpinan pada Republik Indonesia.
Assaat adalah Pemangku Sementara Jabatan Presiden RI. Peran Assaat sangat penting. Kalau tidak ada RI saat itu, berarti ada kekosongan dalam sejarah Indonesia bahwa RI pernah menghilang dan kemudian muncul lagi. Namun, dengan mengakui keberadaan RI dalam RIS yang hanya beberapa bulan, tampak bahwa sejarah Republik Indonesia sejak tahun 1945 tidak pernah terputus sampai kini. Kita ketahui bahwa kemudian RIS melebur menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia tanggal 15 Agustus 1950. Itu berarti, Assaat pernah memangku jabatan Presiden RI sekitar sembilan bulan.
Dengan demikian, SBY adalah presiden RI yang ke-8. Urutan Presiden RI adalah sebagai berikut: Soekarno (diselingi oleh Sjafruddin Prawiranegara dan Assaat), Soeharto, B.J. Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, dan Susilo Bambang Yudhoyono.
sumber: http://timetotalks.blogspot.com/2010/02/2-presiden-indonesia-yang-belum-anda.html


Soeharto, B.J. Habibie, K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Megawati Soekarnoputri, dan kini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Namun hal itu ternyata keliru. Indonesia, menurut catatan sejarah, hingga saat ini sebenarnya sudah dipimpin oleh delapan presiden. Lho, kok bisa? Lalu siapa dua orang lagi yang pernah memimpin Indonesia?
Dua tokoh yang terlewat itu adalah Sjafruddin Prawiranegara dan Mr. Assaat. Keduanya tidak disebut, bisa karena alpa, tetapi mungkin juga disengaja. Sjafruddin Prawiranegara adalah Pemimpin Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) ketika Presiden Soekarno dan Moh. Hatta ditangkap Belanda pada awal agresi militer kedua, sedangkan Mr. Assaat adalah Presiden RI saat republik ini menjadi bagian dari Republik Indonesia Serikat (1949).

Pada tanggal 19 Desember 1948, saat Belanda melakukan agresi militer II dengan menyerang dan menguasai ibu kota RI saat itu di Yogyakarta, mereka berhasil menangkap dan menahan Presiden Soekarno, Moh. Hatta, serta para pemimpin Indonesia lainnya untuk kemudian diasingkan ke Pulau Bangka. Kabar penangkapan terhadap Soekarno dan para pemimpin Indonesia itu terdengar oleh Sjafrudin Prawiranegara yang saat itu menjabat sebagai Menteri Kemakmuran dan sedang berada di Bukittinggi, Sumatra Barat.
Mr. Sjafruddin Prawiranegara
Untuk mengisi kekosongan kekuasaan, Sjafrudin mengusulkan dibentuknya pemerintahan darurat untuk meneruskan pemerintah RI. Padahal, saat itu Soekarno - Hatta mengirimkan telegram berbunyi, "Kami, Presiden Republik Indonesia memberitakan bahwa pada hari Minggu tanggal 19 Desember 1948 djam 6 pagi Belanda telah mulai serangannja atas Ibu Kota Jogjakarta. Djika dalam keadaan pemerintah tidak dapat mendjalankan kewajibannja lagi, kami menguasakan kepada Mr. Sjafruddin Prawiranegara, Menteri Kemakmuran RI untuk membentuk Pemerintahan Darurat di Sumatra".
Namun saat itu telegram tersebut tidak sampai ke Bukittinggi. Meski demikian, ternyata pada saat bersamaan Sjafruddin Prawiranegara telah mengambil inisiatif yang senada. Dalam rapat di sebuah rumah dekat Ngarai Sianok Bukittinggi, 19 Desember 1948, ia mengusulkan pembentukan suatu pemerintah darurat (emergency government). Gubernur Sumatra Mr. T.M. Hasan menyetujui usul itu "demi menyelamatkan Negara Republik Indonesia yang berada dalam bahaya, artinya kekosongan kepala pemerintahan, yang menjadi syarat internasional untuk diakui sebagai negara".
Pada 22 Desember 1948, di Halaban, sekitar 15 km dari Payakumbuh, PDRI "diproklamasikan" . Sjafruddin duduk sebagai ketua/presiden merangkap Menteri Pertahanan, Penerangan, dan Luar Negeri, ad. interim. Kabinatenya dibantu Mr. T.M. Hasan, Mr. S.M. Rasjid, Mr. Lukman Hakim, Ir. Mananti Sitompul, Ir. Indracahya, dan Marjono Danubroto. Adapun Jenderal Sudirman tetap sebagai Panglima Besar Angkatan Perang.
Sjafruddin menyerahkan kembali mandatnya kepada Presiden Soekarno pada tanggal 13 Juli 1949 di Yogyakarta. Dengan demikian, berakhirlah riwayat PDRI yang selama kurang lebih delapan bulan melanjutkan eksistensi Republik Indonesia.
Mr. Assaat
Dalam perjanjian Konferensi Meja Bundar (KMB) yang ditandatangani di Belanda, 27 Desember 1949 diputuskan bahwa Belanda menyerahkan kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS). RIS terdiri dari 16 negara bagian, salah satunya adalah Republik Indonesia. Negara bagian lainnya seperti Negara Pasundan, Negara Indonesia Timur, dan lain-lain.
Karena Soekarno dan Moh. Hatta telah ditetapkan menjadi Presiden dan Perdana Menteri RIS, maka berarti terjadi kekosongan pimpinan pada Republik Indonesia.
Assaat adalah Pemangku Sementara Jabatan Presiden RI. Peran Assaat sangat penting. Kalau tidak ada RI saat itu, berarti ada kekosongan dalam sejarah Indonesia bahwa RI pernah menghilang dan kemudian muncul lagi. Namun, dengan mengakui keberadaan RI dalam RIS yang hanya beberapa bulan, tampak bahwa sejarah Republik Indonesia sejak tahun 1945 tidak pernah terputus sampai kini. Kita ketahui bahwa kemudian RIS melebur menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia tanggal 15 Agustus 1950. Itu berarti, Assaat pernah memangku jabatan Presiden RI sekitar sembilan bulan.
Dengan demikian, SBY adalah presiden RI yang ke-8. Urutan Presiden RI adalah sebagai berikut: Soekarno (diselingi oleh Sjafruddin Prawiranegara dan Assaat), Soeharto, B.J. Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, dan Susilo Bambang Yudhoyono.
sumber: http://timetotalks.blogspot.com/2010/02/2-presiden-indonesia-yang-belum-anda.html
If you loved this post

This post was written by: Franklin Manuel
Franklin Manuel is a professional blogger, web designer and front end web developer. Follow him on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2012
(500)
-
▼
Januari
(373)
- Orang Ini Membunuh 1.748.000 Orang Dalam Waktu 1 Jam
- 9 Tanda Cintamu Bertepuk Sebelah Tangan
- 6 Etika Untuk Berjabat Tangan Secara Profesional
- Tips Untuk Mengatasi Rasa Minder dan Malu
- 5 Pahatan Patung Paling Terkenal di Dunia
- Sekolahan Termewah di Dunia
- Sejarah Tanda Baca
- Kehidupan S*ksual Berdasarkan Huruf Depan Namamu
- Cara Mengecilkan Perut Buncit pada Wanita
- 4 Jenis Dan Tipe Jomblo
- Tips Mendapat Pacar di Facebook
- Fenomena Orbs Dan Makhluk Halus di Sekitar Kita
- Misteri Manusia Super yang Bisa Mengeluarkan Api
- 10 Artis Wanita Paling Seksi dan Bening di Jepang
- 15 Ciri Cewe Mudah Diselingkuhi
- 5 Teknik Mudah Merayu Pasangan untuk Bercinta
- Budaya-Budaya Aneh Yang Jarang Kita Temui
- 7 Faktor yang Bikin Orang Budek
- 10 Pemain Bass Terbaik Dunia
- 13 Jenis Sistem Identifikasi Yang Membedakan Antar...
- Cara Benar Mengenakan Bra
- 7 Rahasia Mengungkap Cara Praktek Dukun Palsu
- Tips Cara Cepat Buat Hamil
- Perbedaan trademark™, copyright© dan registered tr...
- 5 Tempat Top Di Paris
- Asal-usul Becak
- 15 Fakta Tentang Kucing
- 10 drummer terbaik di dunia
- 10 Wanita Seksi Penakluk Musik Dunia
- Fakta Unik dan Menarik Tentang Nyamuk
- 10 Raja Dengan Perilaku Menyimpang
- Tempat-tempat Nongkrong Paling Asik
- Mengungkap Misteri Atlantis
- Kenapa Kita Harus Mandi Setiap Hari?
- 6 Cara Olahraga Sehatkan Mata
- 5 Jenis Bunga Teraneh
- 10 Kisah Kematian Terbodoh Akibat Video Game
- 8 Tips Nembak Cewek Edisi 2012
- 11 Serangga Lezat yang Bisa Dimakan
- 10 Festival Seks Dunia
- 10 fakta tentang mimpi
- 9 teknik untuk berhenti berpikir negatif
- Misteri Kematian Bruce Lee
- Kenapa Cowok Kalo Pake Rok Dipermasalahin
- 10 Rumah yang Terinspirasi dari Film Kartun
- 3 Produk Simulator dari jepang yang Aneh
- Rambu-rambu yang Kocak dan Unik
- Misteri 11 hari yang hilang dari kehidupan Agatha ...
- Arti dari Pelukan
- Uang-uang yang Kocak
- Cara Memasang Cakarnya Wolverine
- 10 Manusia Tertinggi di Dunia Sepanjang Sejarah
- Kisah Cleopatra, Sang Ratu yang Legendaris
- 6 Bagian Tubuh Wanita Yang Favorit Untuk Dicium
- 5 Majalah Pria Paling Terkenal di Dunia
- 10 Bintang Sensual dari Masa ke Masa
- Ternyata Bahasa "4laY" Sudah Ada Sejak 1835
- Kaedah Mutusin Pacar yang Baik dan Benar
- 6 Tanda Mantan Pacar Sudah Punya Kekasih Baru
- 10 Pembunuh Bayaran Paling Sukses di Dunia
- 7 Rahasia Meramal Garis Tangan Seseorang
- 10 Jenis Minuman Beralkohol Paling Digemari di Dunia
- 10 Kuil Hindu Paling Indah di Dunia
- 5 Alasan Anda Perlu Lebih Sering Berciuman
- 10 Keahlian yang Membuat Perempuan Terkesan
- 5 Cara Mendapatkan Pacar Baru
- Teknik Ciuman Maut ala Kitab Tiongkok Kuno
- Pulau "Surga Para Hantu" di Italia
- 12 Jenis Perempuan Single di Dunia, Kamu termasuk ...
- Tempat-tempat yang Paling Beracun di Dunia
- Mengenal Bentuk-bentuk 10 Turunan Pohon Ganja
- 10 Kegalauan Wanita yang Tidak dimengerti Oleh Pria
- Alasan Kenapa Wanita Senang Berpenampilan Sexy
- 10 Mobil Terunik di Dunia
- Joke Siang + Renungan
- Efek Jika Kurang Tidur
- 6 Manfaat Tidur Telanjang
- Grafitti-grafitti Legendaris di Jakarta
- 17 Alasan Mengapa Pria Selingkuh
- 20 Fakta Menarik dari Polah Bayi
- Universitas Waria Pertama Di Dunia
- Daftar Bisnis yang Paling Cocok dan Sukses di Tahu...
- Do's & Don'ts Ketika Kangen Tingkat Tinggi
- fakta terselubung tentang fashion di hari Imlek
- Joke Malam
- Misteri gigitan pada logo Apple
- 15 Diet Terunik Sepanjang Sejarah
- 10 Senjata Tradisional Unik
- Legenda Mermaid dan Merman dari masa ke masa
- fakta menarik di balik logo mobil di dunia
- Penemu yang Terlupakan
- 6 Cara Menambah Daya Ingat
- Nenek Gayung - Kisah Mistis Kota Jakarta
- 8 Drama Korea Paling Ditunggu Tahun 2012
- Makna Tahun Naga Air & Prediksi di Tahun 2012
- 4 Tips Bikin Menyesal Mantan Karena Telah Mutusin ...
- Makna Filosofis Macam-Macam Hidangan Imlek
- Awal Mula Kisah Panjang Penampakan UFO yang Pernah...
- Tipe Karyawan Berdasarkan Tingkat Kejujuran
- 3 Model Sepatu Yang Membuat Pemakainya Masuk Rumah...
-
▼
Januari
(373)
0 Responses to “2 Presiden INDONESIA yang jarang diketahui”
Posting Komentar